Terkadang...
Orang digagalkan, ditutup jalan usaha, dan tertekan diposisinya, untuk membelokkannya pada arah yang lebih menguntungkan jiwa dan pikirannya. Dan untuk mengingatkannya bahwa arah yang dia pilih tidak berakhir bagus untuknya...
Namun, selalu saja ada orang yang memaksa menembus dinding, dinding yang sudah diberitakan padanya bahwa itu bukanlah untuknya. Yang bahkan meski tubuhnya terluka, jiwanya tersiksa, dan waktunya terbuang, dia masih belum menoleh ke petunjuk jalan berikutnya.
Hingga saat itu tiba, dia menangisi dan menyesali kebodohan demi kebodohan yang diperbuat dan mulai membelok. Padahal saat itu, fisik dan mental tidak lagi mendukung. Dan meski dia menangis darah, waktu tidak akan berbalik untuk menopangnya.
Apapun di masa depan, adalah pilihan. Dan apapun yang kau pilih, adalah hidupmu.
Bukittinggi, 4 November 2014. With All of My Respect, RH ArKim
Orang digagalkan, ditutup jalan usaha, dan tertekan diposisinya, untuk membelokkannya pada arah yang lebih menguntungkan jiwa dan pikirannya. Dan untuk mengingatkannya bahwa arah yang dia pilih tidak berakhir bagus untuknya...
Namun, selalu saja ada orang yang memaksa menembus dinding, dinding yang sudah diberitakan padanya bahwa itu bukanlah untuknya. Yang bahkan meski tubuhnya terluka, jiwanya tersiksa, dan waktunya terbuang, dia masih belum menoleh ke petunjuk jalan berikutnya.
Hingga saat itu tiba, dia menangisi dan menyesali kebodohan demi kebodohan yang diperbuat dan mulai membelok. Padahal saat itu, fisik dan mental tidak lagi mendukung. Dan meski dia menangis darah, waktu tidak akan berbalik untuk menopangnya.
Apapun di masa depan, adalah pilihan. Dan apapun yang kau pilih, adalah hidupmu.
Bukittinggi, 4 November 2014. With All of My Respect, RH ArKim
Follow @rharkim