Saya pernah mendengar cerita dari seorang rekan. Suatu ketika, Saat gempa besar melanda Padang. Seorang pengemudi mobil dengan tergesa-gesa mengandarai mobilnya menuju daerah yang aman dari tsunami. Karena tergesa-gesa, dia menabrak seorang ibu yang sudah cukup tua dan sedang panik mencari anaknya yang hilang. Akibatnya ibu itu terjerembab ditanah sambil meringis dan menangis. Campuran antara rasa sakit, ketakutan, dan kekhawatiran terhadap anaknya.
Rekan saya berkata, "Tahu apa yang pertama kali terlintas dibenak saya? Si pengemudi mobil akan turun, membantu ibu itu berdiri, dan meminta maaf. Tapi yang terjadi jauh diluar perkiraan saya, si pengemudi mobil langsung mendamprat ibu itu dan mengeluarkan kalimat rendahan. Tanpa mempedulikan si ibu yang menangis meratap dijalan aspal."
Saya hanya mendengar ceritanya, tapi saya berani bersumpah bahwa ketika saya mendengar ceritanya, saat itu juga jantung saya berdegup kencang dan tubuh saya merinding menahan marah. Saya yakin, para pembaca yang walaupun sedikit saja punya rasa sosial, juga akan merasakan hal yang sama jika melihat peristiwanya secara langsung.
Tapi, Memang seperti itulah kondisi sosial masyarakat sekarang.
Ada orang yang memanfaatkan kelangkaan solar untuk ditimbun dan dijual mahal dan merasa 'INILAH SAATNYA REZEKI SAYA'.
Ada banyak siswa yang panik karena UN, lalu tidak sedikitpun ada keinginan untuk mengajarkan temannya yang masih belum paham.
Ada banyak orang tua yang mau membayar lebih kepada universitas dengan harapan meluluskan anaknya yang pemalas, dengan mengorbankan anak-anak lain yang memang pantas mendapatkan status mahasiswa.
Ada suatu perusahaan yang hampir bangkrut yang menggembor-gemborkan keburukkan perusahaan saingannya hanya agar menambah konsumen.
ANEHNYA, HAL INI SUDAH DIANGGAP SEBAGAI SUATU KEWAJARAN...
Dalam pola pikir masyarakat sekarang, orang baik itu adalah :
- Dapat Nilai Tinggi Dalam Ujian
- Bicara Dengan Santun
- Selalu Membela rekan, teman, pacar, atau klien saat bermasalah
- Bekerja dan menafkahi keluarganya
- Tidak punya catatan kejahatan
Mungkin memang benar kriteria diatas dikatakan sebagaiorang baik. Tapi, SEBAGIAN BESAR MANUSIA AKAN BERBUAT BAIK SAAT PERASANNYA SEDANG BAIK.
Pertanyaannya :
"APAKAH MEREKA AKAN TETAP MEMBAGI KEBAHAGIAAN SAAT HATINYA MENANGIS?!"
"APAKAH MEREKA TETAP BERSEDEKAH SAAT BERADA DALAM EKONOMI SULIT?!"
"APAKAH MEREKA TETAP OBJEKTIF DAN NETRAL SAAT TERNYATA ORANG TERDEKATNYA MELAKUKAN KESALAHAN?!"
"APAKAH MEREKA TETAP TERSENYUM DAN RAMAH SAAT DIHUJANI HUJATAN YANG HINA?!"
"APAKAH NAFKAH YANG DIBERIKAN PADA KELUARGANYA HALAL DAN BAIK TANPA MENGANIAYA LAINNYA?!"Karena sebenarnya, Seseorang belum bisa dikatakan orang baik, sebelum DIA MENGORBANKAN HAL TERBAIK YANG DIMILIKINYA, UNTUK MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN.
Follow @rharkim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar