Minggu, 19 Mei 2013

HARGA SEBUAH KEHILANGAN

Mungkin anda pernah mendengar bahwa :
"KEHILANGAN ADALAH CARA TERBAIK UNTUK MENYADARKAN MANUSIA"

Orang Tua akan sangat menghargai Perhatian Pada Anak saat sang anak Durhaka
Seorang Kaya akan sangat menghargai Kekayaannya saat Jatuh Miskin
Seorang Pembolos akan sangat menghargai Ilmu Pendidikan saat dirinya menjadi buruh
Seorang Anak akan sangat menghargai Keluarga saat Orang Tuanya Meninggal
Seorang Pemuda akan sangat menghargai Kekuatannya saat Menjadi Tua
Seorang Kekasih akan sangat menghargai Keberadaan kekasihnya saat Putus Hubungan
Dan Manusia akan sangat menghargai Hidup saat Diambang Kematian

Hanya saja, Kebanyakkan mereka TERLALU TERLAMBAT untuk merasakan PENYESALAN.
Bandingkan dengan mereka yang telah mencicipi RASA KEHILANGAN pada awal hidupnya.


"MAKA WAJAR BANYAK ORANG YANG TELAH KEHILANGAN HAL BERHARGA SAAT MASA KECILNYA, BERADA DI PUNCAK KENYAMANAN HIDUPNYA SAAT DEWASA"


Banyak orang cacat begitu menghargai pentingnya bagian tubuh yang hilang, hingga memanfaatkan apa yang tak hilang dalam dirinya semaksimal mungkin.
Banyak anak yatim begitu menghargai pentingnya kehangatan keluarga, hingga dirinya bersumpah untuk memberi kehangatan untuk keluarganya kelak.
Banyak orang tua tak mampu yang begitu menghargai pentingnya pendidikan, hingga mereka rela membiarkan diri mereka kelaparan agar anaknya tak seperti mereka nantinya.
Banyak kekasih terluka dan tersakiti yang begitu menghargai pentingnya arti Cinta Sejati, hingga mereka menjadi sangat memahami orang lain dan bahkan menjadi pujaan banyak orang karena ketulusannya.

SEMOGA APAPUN YANG TELAH HILANG, MENJADI PEMICU MELEDAKNYA SEBUAH KESUKSESAN  NANTINYA.
SUNGGUH SUATU HAL YANG MEMALUKAN, JIKA SEORANG BERKELEBIHAN, DIKALAHKAN SECARA TELAK OLEH BERKEKURANGAN. DAN FAKTANYA, ORANG MEMALUKAN MAKIN BERTAMBAH.


Kamis, 09 Mei 2013

MOTIVASI TUHAN UNTUK MANUSIA

Sebagian besar orang mengakui, termasuk saya, bahwa MELAKUKAN SESUATU KARENA TUHAN (Biasanya dikenal dengan sebutan IKHLAS) itu luar biasa sulitnya. Ada banyak orang berkeinginan untuk berada dipuncak kejayaan dalam hal KEKAYAAN dan KEMAHSYURAN tanpa adanya niat 'Karena Tuhan'. Bahkan termasuk dalam bidang ILMU PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI.

Pertanyaannya,
"APAKAH TUHAN MENJADI SANGAT MURKA DAN MENGHAPUS RAHMATNYA?"
Menurut saya, TIDAK SAMA SEKALI. Dan Tidak ada sedikitpun keraguan saya, bahwa TUHAN MAHA MENCINTAI MAKHLUKNYA. Bahkan saya yakin, bahwa TUHAN PUN PASTINYA MEMANG SUDAH MENGETAHUI PERANGAI MANUSIA. Karena, Toh, manusia adalah ciptaanNYA. Dan bukankah BELIAU ADALAH YANG MAHA TAHU?!

Lalu, muncul lagi pertanyaan lain,
"BAGAIMANA BISA SESEORANG TETAP SUKSES DAN MENCAPAI PUNCAK, MESKI NIATNYA BUKAN KARENA TUHAN?!"

Disinilah bukti betapa Maha Penyayangnya, Maha Besarnya, dan Maha Adilnya BELIAU. TUHAN tak pernah kehabisan ide untuk Memotivasi Manusia. Dan berikut adalah segelintir hal yang menjadi pendorong manusia untuk berada di era kejayaan :

ORANG TUA
Motivasi terbesar manusia setelah TUHAN adalah Orang Tua. Dan saya yakin, pembaca juga menyetujui hal ini. Alasannya?? Sepertinya tak perlu dijelaskan. Karena saya yakin, tidak ada satupun para pembaca yang masih anak-anak.
KELUARGA
Faktor Tanggung Jawab menjadi motivasi yang kuat yang memaksa manusia untuk mengabaikan kesenangan dirinya demi kepastian terangnya masa depan keluarganya, terutama anak-anaknya. Hanya Orang Tua Sakit Jiwa yang mengarahkan anaknya pada kondisi buruk dan menggelapkan masa depan anaknya.
KEKASIH (CALON PASANGAN HIDUP)
Meski belum terikat dalam ikatan pernikahan dan bahkan belum tentu menikah,  Manusia tetap saja berkeinginan kuat untuk membahagiakannya. Iming-imingan berkeluarga dengan sang kekasih membuat seseorang mulai memperbaiki keburukkan diri dan saat itu juga mulai mencari-cari apapun yang dia yakini dapat memastikan kebahagiaan mereka kelak.
MANTAN KEKASIH
Disakiti oleh Mantan?! itu sudah umum. Membenci dan bermusuhan dengan mantan?! Itupun juga bukan hal yang spesial. Namun, tahukah anda, bahwa cara terbaik untuk membalas sakit hati pada mantan adalah dengan menjadi sukses?! Dan begitulah salah satu cara unik TUHAN memberi dorongan. Mungkin pada awalnya, niatnya hanya membuat menyesal mantannya. Sesuai pepatah, Dibalik Orang Sukses, Ada Mantan Yang Stres Karena Menyesal. Namun, tahukah anda, bahwa saat dirinya sukses, dalam hatinya, dia akan berterima kasih pada mantan yang menyakitinya?! Hanya Orang Cemen yang tidak Mengerti Betapa besar sayang TUHAN Padanya/
LAWAN dan RIVAL
Sebagian besar orang punya rasa iri, dan hingga sekarangpun, bagi saya, iri bukanlah dosa. Rasa iri adalah rasa yang muncul seketika itu juga saat sang lawan berada diposisi yang dia inginkan sejak dulu. Dan rasa iri ini jugalah yang menaikkan keinginan untuk mengalahkan lawannya. Akibatnya, secara otomatis dia akan mati-matian mensukseskan dirinya. Iri hanya akan menjadi dosa, saat cara yang dipilih menganiaya orang lain.
BULLYING (KEKERASAN)
Tahukah anda, bahwa seorang anak sekolah yang lemah dan menjadi korban kekerasan saat sekolah seringkali sukses pada akhirnya?! Bukan berarti saya pro dengan kekerasan, namun seorang anak yang sudah disiapkan oleh TUHAN untuk menjadi orang besar nantinya, terkadang harus dipancing dan dilatih mentalnya. Berapa banyak kejadian, anak yang dulu dikerjai, penangis, dan sering dipalak, malah menjadi orang sukses yang memperkerjakan orang-orang yang dulu mengerasinya. TUHAN menjadikan seseorang sukses, dengan proses panjang yang semuanya sangat berharga nantinya. (Salah satunya adalah Nabi MUHAMMAD SAW)
MASA KECIL YANG BERAT
Sudah terlalu banyak orang yang masa kecilnya menderita, tapi malah menjadi oarang dengan level kesuksesan luar biasa di masa depannya. Dan itu sudah bukan hal yang aneh sama sekali. Rasa iri juga berlaku dalam proses ini, dimana rasa iri itu menuntunnya untuk menembus batas yang selama ini ditakuti oleh banyak orang. Membuang rasa segan dan minder untuk tetap menanjaki puncak kejayaan. Dan akhirnya, mereka sukses. Hanya saja, tak banyak orang yang dulunya miskin sekarang menjadi kaya. Alasannya sederhana. Yaitu 'ketidakinginan untuk mencari ilmu, dan ketiadaan syukur' sehingga sebagian besar hanya meragukan KEADILAN TUHAN.
DOSA MASA LALU
Tahukah anda, mengapa terkadang TUHAN tak langsung memberi hukuman saat anda berdosa?! Sederhana saja, TUHAN memberikan banyak kesempatan untuk menyesal. Dan menyesal adalah salah satu motivasi terbesar. Seseorang yang telah berbuat buruk pada dirinya atau orang lain, lalu merasakan penyesalan, akan serta merta memperbaiki dan bertanggung jawab. Bukankah MENYESAL ATAS KESALAHAN dan BERTANGGUNG JAWAB itu sifat orang sukses?! Hanya tinggal menunggu waktu untuk akhirnya dia benar-benar berjaya.
KEHILANGAN HAL BERHARGA
Ada Kalanya manusia kehilangan. Bisa harta, bisa pangkat, dan bahkan bisa orang yang disayangi. Ketakutan yang muncul saat kehilangan akan memaksa manusia untuk tidak lagi merasakan kehilangan berikutnya. Sesegera mungkin, manusia akan melakukan apapun untuk tetpa memiliki dan mengambil kembali apa yang telah hilang. Secara otomatis, dia telah berada pada jalur kejayaan.
RASA PENASARAN dan INGIN TAHU
Pikirkan apa yang membuat anda penasaran, dan sesaat itu juga anda akan berusaha mencari tahu dan ingin berada disana. Begitu juga yang dilakukan oleh banyak orang yang menjadikan rasa penasaran sebagai modal awal kesuksesan. Seorang anak SD yang penasaran dengan bagaimana mobil-mobilan bisa bergerak akan serta merta membongkar mesinnya. Dan saat dia membukanya, muncul lagi penasaran yang lain yang akan terus berdatangan. Dengan hal inilah, muncul jiwa orang BESAR. Manusia yang tidak ingin tahu atas apa semua hal yang berada di alam dan dalam dirinya hanya ingin menikmatinya, hanyalah manusia pemalas yang pastinya akan menyesal.
TERSERAH APAPUN MOTIVASI MANUSIA YANG TELAH MENSUKSESKAN, TUHAN TIDAK AKAN PERNAH MENGURANGI PENYAYANGNYA SELAMA MANUSIA BERSYUKUR DAN BERPRASANGKA BAIK TERHADAP KEADILANNYA.

KARENA RASA SYUKUR AKAN TERUS MENANCAPKAN KAKI KETANAH DAN MEMBUAT PRIBADI TETAP SADAR SIAPA DIRINYA.


Sabtu, 04 Mei 2013

PERBINCANGAN BURUH DAN MANAGER

Suatu ketika, ada dua anak SMP yang berteman baik sejak mereka kelas I hingga kelas III. Lalu mereka berpisah saat SMA dan hampir tak pernah bertemu lagi. Setelah 15 tahun, keduanya bertemu di sebuah perusahaan besar, dimana salah satunya adalah Buruh selama sepuluh tahun dan satunya adalah Manager yang baru naik pangkat sebulan yang lalu diperusahaan yang sama.
Awalnya mereka merasa canggung karena adanya perbedaan pangkat. Namun setelah beberapa hari, mereka kembali akrab seperti saat masih SMP. Hingga suatu saat, mereka memperbincangkan masalah nasib.

Buruh (B) : Kawan, saya merasa hidup kita tak adil.

Manager (M) : Apa maksudmu kawan?


B : Lihat saat ini, saya hanyalah seorang buruh yang bekerja ekstra keras secara fisik selama sepuluh tahun, dan hingga sekarang, tidak ada peningkatan yang berarti. Pendapatan saya rendah dan hanya pas-pasan untuk hidup saya sendiri hingga tak bisa menabung untuk niat pernikahan saya, pekerjaan saya sangat berat. mengangkut, memindahkan, dan memeriksa tiap barang yang kamu tahu tidak ada satupun yang ringan.

M : Lalu, dimana ketidakadilannya kawan??

B : Bukti ketidakadilannya adalah Kamu. Kamu baru bergabung disini setahun yang lalu, dan tak lama kemudian menjadi manager. Pekerjaan kamu tidaklah menguras fisik meski saya tahu tanggung jawab kamu lebih besar. Dan pendapatanmu sebulannya mencapai lima kali lipat dibandingkan saya. Apakah menurut kamu itu adil?

M : (Tersenyum sesaat) Sangat adil, kawan.

B : (Merasa heran) Bagaimana bisa kamu menganggap itu adil?

M : Kamu pasti masih ingat perbedaan kita saat SMP. Kamu adalah karakter yang terlalu banyak menginginkan kesenangan. Berapa kali kamu di skors, dimarahi, mendapat nilai merah di rapor. Dan kamupun tahu kelulusan di SMP karena mendapat kunci ujian. Bagaimana dengan saya, kamu tahu? Sejak kelas I hingga kelas III, tidak sekalipun saya menganggap kesenangan itu yang terpenting. Berapa kali saya menolak untuk pergi menggoda cewek-cewek hanya karena ingin mengerjakan tugas. Berapa kali saya tetap datang kesekolah meski demam. Dan parahnya, saat ujian akhir SMP, saya mendapat nilai yang lebih rendah dari kamu. Bukankah itu tidak adil sebenarnya? Lalu apakah saya protes? Tidak sama sekali, saya malah menyalami kamu dan mengucapkan selamat. Masih ingat kah kamu dengan itu?

B : Yap, saya ingat.

M : Lalu kita berbeda SMA. Keinginan kamu untuk bersenang-senang membuat kamu sengaja memilih SMA yang secara akreditasi dan kedisiplinan sangat rendah, dengan tujuan kamu tetap bisa bermain. Sedangkan saya, memilih SMA yang diyakini sebagai SMA paling keras dan paling disiplin. SMA yang menerapkan belajar dari pagi hingga senja tiap harinya. Dan hari minggupun saya relakan untuk membuat tugas dari pagi hingga malam. Tak ada waktu sedikitpun untuk berpacaran yang saya akui sangat saya inginkan. Bandingkan dengan kamu yang saat SMP sudah gonta-ganti pacar. Dan sayapun yakin, saat SMA, kamu juga sering berganti-ganti pacar. Benar??

B : Haha, kamu benar kawan?

M : Lalu, setelah SMA, kamu tak tertarik untuk kuliah sama sekali. Keinginanmu adalah langsung bekerja dan menganggap semua itu akan sangat gampang dan akan membuatmu berada dipuncak melebihi apa yang diharapkan orang tuamu. Pertanyaannya, apakah hal tersebut teah tercapai??

B : Sama sekali tidak.

M : Sedangkan saya, saya membuang sebagian besar masa kesenangan saya untuk kuliah. Dan tidak sedikitpun kuliah itu menyenangkan kawan. Ditahun pertama saya bahkan sakit kuning selama 3bulan. Tahun berikutnya saya kerja sambil kuliah karena seperti yang kamu tahu, saya dari keluarga pas-pasan. Dan selama 5tahun saya kuliah sambil kerja, tidak sedikitpun saya merasa menyesal telah merelakan masa -yang menurut sebagian besar orang- masa yang menyenangkan. Saya tebak, jika kamu diposisi saya, kamu tak akan pernah mau kuliah sambil kerja. Benar?

B : Kamu benar lagi kawan.

M : Dan disinilah saya, kawan. Menuai apa yang telah saya korbankan. Kamu adalah karakter orang yang meminum air manis dulu, baru jamu yang pahit. Akibatnya, pahitnya masih terasa di kerongkongan kamu hingga sekarang. Saya melakukan kebalikannya, dan hingga sekarang, tak ada rasa pahit di kerongkongan saya karena manisnya air manis itu. Jadi apakah kamu masih merasa tidak adil??

B : Kamu benar kawan, maafkan saya atas rasa iri ini. Saya harap saya masih bisa memperbaikinya.

M : Kamu masih bisa kawan, dan kalaupun kamu tak bisa lagi memperbaikinya, maka jangan pernah biarkan anakmu nantinya mengalami hal yang sama.

UNTUK PARA PEMBACA. MASA MUDA ADALAH SAAT PALING PENTING. APA YANG TERJADI PADA ANDA SAAT TUA, SANGAT BERGANTUNG PADA APA YANG ANDA PILIH SAAT INI.

ANAK MUDA YANG TAK PUNYA UANG, MASIH BERUNTUNG KARENA PUNYA ENERGI BANYAK UNTUK MERAIHNYA.

ORANG TUA YANG TAK PUNYA UANG, HANYA AKAN BUNTUNG KARENA TAK PUNYA ENERGI SEBANYAK DULUNYA.