"AKU INGIN KAMU MENERIMAKU APA ADANYA!!!"
Pernah mendengar kalimat ini?? Yaaah, sebagian besar orang pernah mendengarnya, pernah mengatakannya, dan pernah menerimanya.
Masalahnya adalah, tahukah anda makna dibalik kalimat ini??
Sebagian besar orang yang mengatakan ini terlihat sangat romantis, padahal kemungkinan terbesar artinya adalah :
AKU INGIN KAMU MENERIMA KARAKTER BURUKKU, KEMALASANKU, KEEGOISANKU, KEKURANGAJARANKU, DAN KETIDAKPASTIAN MASA DEPANKU.
Yaap, dan itulah kenyataan terbesarnya. Faktanya, orang-orang dengan
karakter tak berkelas bersembunyi dibalik kalimat ini. Dia dengan
mudahnya mematikan tuntutan kekasihnya dengan ini.
Ada banyak orang yang tidak punya perkerjaan jelas dan sungkan untuk kerja ekstra berlindung pada kalimat ini.
Ada banyak orang yang punya sifat pembentak dan kasar yang tidak berniat menghaluskannya berlindung pada kalimat ini.
Ada banyak orang yang menggantung studinya dalam ketidakinginan menyelesaikan skripsi berlindung pada kalimat ini.
Ada banyak orang yang selalu tertarik dengan glamornya dunia dan kurang memperhatikan kekasihnya berlindung pada kalimat ini.
Ada banyak orang yang dengan cepat tertarik dengan keindahan orang lain
dan membuat kekasihnya tersakiti berlindung pada kalimat ini.
MENERIMA APA ADANYA seharusnya bermakna MENERIMA KEKURANGANNYA, bukan
MENERIMA KEBURUKKANNYA. Hanya saja, Terlalu banyak orang yang terpesona
dengan keindahan kalimat "AKU INGIN KAMU MENERIMAKU APA ADANYA!!!"
Saat Kamu Yang Tahu Betul Buruknya Sikap dan Kebiasaanmu, Lalu mencari
Kekasih Yang Mau Menerima Keburukkanmu, Sama Halnya dengan MENGHARAPKAN
KEKASIH YANG JUGA MEMILIKI KEBURUKKAN SIKAP DAN SIFAT DAN INGIN KAMU
MENERIMA KEBURUKKANNYA.
Ketahuilah Satu Hal :
HANYA ORANG LEMAH, PENGECUT, DAN TAK MEMILIKI MASA DEPAN CERAH YANG DENGAN MUDAHNYA MEMINTA KEKASIHNYA MENERIMA DIA APA ADANYA.
KALIMAT INI HANYA BERHAK DIUCAPKAN SAAT SEMUA HAL TELAH DIUPAYAKAN DAN
MASIH TETAP GAGAL. BERHARAPLAH MEMILIKI PASANGAN YANG MENUNTUT PERBAIKAN
DIRI HABIS-HABISAN.
Follow @rharkim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar