Berkata seseorang pada kekasihnya..
Seseorang : Maafkan aku, aku merasa aku tak pantas untukmu.
Kekasihnya : Jika itu menurutmu. Kita, kau dan aku, sampai disini saja.
Seseorang : (Terdiam sejenak) Kenapa kamu tak mempertahankan aku, atau setidaknya menyenangkan aku.
Kekasihnya : (Tersenyum tipis) Kata-katamu tadi telah menghina aku, menghina dirimu sendiri, dan menghina TUHAN.
Seseorang : Apa maksudmu menghina dirimu?
Kekasihnya : Kau mengambil keputusan sepihak dengan merasa tidak pantas untukku tanpa memikirkan rasa tidak nyaman yang aku rasakan setelah kamu berkata itu.
Seseorang : Lalu, menghina diriku sendiri?
Kekasihnya : Yaaap. Jika kamu merasa dirimu tidak pantas untukku karena tingginya nama baik yang kupunya, kenapa kamu tak berniat memperbaiki hati, pikiran, dan sikapmu agar kamu menjadi pribadi yang bisa kamu anggap sejajar denganku. Mengapa kamu malah mundur dan menghinakan dirimu dengan tetap mempertahankan kerendahan yang kamu rasakan.
Seseorang : Baiklah, lalu hubungannya dengan TUHAN?
Kekasihnya : (Sekali lagi tersenyum) Tuhan mempertemukan kita, memberi rasa di jiwaku dan jiwamu, mempererat hubungan dengan lancarnya niat pernikahan kita, dan bahkan orang tua kita sama-sama menyetujui. Tapi kamu mengingkari nikmatNYA dengan merasa nikmatNYA tidak pantas untukmu, bukankah itu sama artinya kamu menganggap TUHAN telah salah memberi nikmat??
With All of My Respect, RH ArKim.
Seseorang : Apa maksudmu menghina dirimu?
Kekasihnya : Kau mengambil keputusan sepihak dengan merasa tidak pantas untukku tanpa memikirkan rasa tidak nyaman yang aku rasakan setelah kamu berkata itu.
Seseorang : Lalu, menghina diriku sendiri?
Kekasihnya : Yaaap. Jika kamu merasa dirimu tidak pantas untukku karena tingginya nama baik yang kupunya, kenapa kamu tak berniat memperbaiki hati, pikiran, dan sikapmu agar kamu menjadi pribadi yang bisa kamu anggap sejajar denganku. Mengapa kamu malah mundur dan menghinakan dirimu dengan tetap mempertahankan kerendahan yang kamu rasakan.
Seseorang : Baiklah, lalu hubungannya dengan TUHAN?
Kekasihnya : (Sekali lagi tersenyum) Tuhan mempertemukan kita, memberi rasa di jiwaku dan jiwamu, mempererat hubungan dengan lancarnya niat pernikahan kita, dan bahkan orang tua kita sama-sama menyetujui. Tapi kamu mengingkari nikmatNYA dengan merasa nikmatNYA tidak pantas untukmu, bukankah itu sama artinya kamu menganggap TUHAN telah salah memberi nikmat??
With All of My Respect, RH ArKim.
Follow @rharkim