Jumat, 12 Juni 2015

TIPE-TIPE ORANG ILMIAH BELI GULA PASIR (HUMOR)

Orang biasa
"Bang, beli gula pasir sekilo."

Orang Matematika
"Bang, beli gula sebanyak '(Sin 45 + Cos 45) yang dikuadratkan, lalu dibagi (Log 10 + Log 10)' kilo."

Orang Fisika
"Bang, beli gula pasir massa 1 kg dengan berat 9,8 Newton."

Orang Kimia
"Bang, beli C12.H22.O11 sekilo."

Orang Bahasa Indonesia
"Bang (kata sapaan), saya (subjek) membeli (prediket) gula pasir (objek) sebanyak satu kilogram (keterangan jumlah)."

Orang Sejarah
"Bang, beli 'suatu produk pertanian yang ditemukan di India oleh Raja Darius dari Persia tahun 510 sebelum masehi' sekilo."

Orang Ekonomi
"Bang, beli 'hasil industri di Indonesia yang pernah mengalami masa keemasan (Sugar boom) pada masa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1920-1930 dimana produksi mencapai sekitar 3 juta ton dan diekspor sekitar 2,6 juta ton yang pada tahun 1929 jumlah Pabrik Gula (PG) mencapai 179 pabrik yang sayangnya Industri mulai runtuh tahun 1930-an akibat resesi ekonomi dunia (world recession)' sekilo."

Orang Biologi
"Bang, beli ekstrak batang dari spesies Saccharum Officinarum sekilo."

Orang Geografi
"Bang, beli 'hasil budidaya tanaman yang memerlukan curah hujan 200 mm per bulan selama 5 – 6 bulan berturutan, 2 bulan transisi dengan curah hujan 125 mm per bulan, dan 4 – 5 bulan berturutan dengan curah hujan kurang dari 75 mm tiap bulannya dimana daerah penyebarannya adalah 37 drajat Lintang Selatan dan 35 drajat Lintang Utara' sekilo."


BUKAN HANYA TENTANG PEMBUNUHAN

Pernah mendengar cerita Qabil dan Habil?? Yaaap... Cerita itu diceritakan bukan oleh satu agama, melainkan oleh beberapa agama. Sebuah kisah yang menceritakan tentang dua putra dari manusia pertama bumi, Adam AS. Dan banyak anak diperdengarkan cerita itu oleh orang tuanya tentang seseorang yang melakukan pembunuhan pertama.

Tapi sadarkah kita, bahwa cerita itu bukan hanya tentang pembunuhan pertama, tapi juga tentang Hak Untuk Memilih dan Esensi Pengorbanan.

Kita yang pernah mendengar ceritanya tahu bahwa ketika turun perintah menikah untuk mereka, Qabil dijodohkan dengan wanita yang kurang menarik hatinya. Dia menolak, dan penolakan itu dengan alasan dia punya pilihan sendiri yang sangat disukainya.

Apakah TUHAN marah dengan penolakan itu? Tidak. Dan kita tahu itu...
Apakah Sang Ayah, Adam, memaksa dan terus memaksa? Tidak. Dan kita pun tahu itu...


Inilah kejadian yang sangat menarik, bahwa TUHAN memberi kesempatan pada Qabil untuk menunjukkan betapa pantasnya dia untuk wanita yang dia pilih. Bahwa dia diberi peluang untuk menunjukkan keikhlasannya dalam berkorban demi meraih apa yang dia cita-citakan.

Setelah itu kita tahu ceritanya. Pengorbanannya tidak sepenuh hati. Qabil punya harapan dan keinginan yang besar, namun pelit dalam berkorban. Sehingga wajarlah dia tak mendapatkan yang terbaik.

Manusia punya hak yang diberi TUHAN untuk memilih dan meminta yang terbaik. Namun, DIA juga melihat kepantasan sebelum mengabulkannya.

With All of My Respect, RH ArKim.


KITA ITU ANEH...

Kita itu seringkali ANEH, sangat ANEH...

Berdoa penuh ratapan hingga kadang mengalirkan air mata, tapi malah membatalkannya terus-menerus dan berkali-kali...

  • Ingin jodoh baik, tapi hang out dan nyari ketempat yang buruk.
  • Ingin banyak rejeki, tapi nolak tawaran kerja dengan alasan 'terlalu ribet'.
  • Ingin masuk kuliah, tapi uang tabungan dihabiskan membeli komik dan game.
  • Ingin dibahagiakan kekasih, tapi mengikat diri pada orang yang kasar.
  • Ingin banyak ilmu, tapi gengsi mengakui kesalahan dihadapan lawan debat.
  • Ingin selalu dihormati, tapi tak mau meminta maaf saat salah.
  • Ingin menjadi dewasa, tapi nontonnya sinetron hewan-hewanan.
  • Ingin membahagiakan orang tua, tapi fokusnya pada pacar.
  • Ingin tidak dianggap remeh, tapi penakut dan terus mencari alasan.

Lalu, bagaimana TUHAN bisa percaya dan mempercayakan nikmatnya? Sementara sikap, seolah-olah menolak rejeki yang sudah datang.

With All of My Respect, RH ArKim.


HANTU PEMBALIK CERMIN

Saya pernah mengalami kejadian yang cukup gaib beberapa kali, namun AlhamduliLLAH tidak pernah melihat wajah makhluk gaib secara langsung. Saya bersyukur, sangat bersyukur karena jika pernah terliah sekali saja wajahnya, kemungkinan besar tidak akan bisa lupa dalam rentang waktu lama..

Demi menjaga hal itu, saat tidur saya punya kebiasaan, menutup cermin dengan kain, atau membaliknya agar saat terbangun tengah malam, saya tak harus dan takkan punya kesempatan melihatnya di cermin, bukan karena takut, hanya saja tidak ingin melihat.

Dan ini adalah cerita unik. Suatu waktu, saya harus tinggal bersama beberapa rekan di sebuah kamar yang cukup besar selama beberapa hari. Hanya ada satu cermin di kamar itu, sebuah cermin kecil seukuran 30cm x 20cm yang tergantung di dinding.

Seperti biasa, terlebih lagi saya selalu menjadi orang terakhir yang tidur dikamar itu, saya sempatkan membalik cermin sebelum rebahan. Dan itu saya lakukan setiap hari. Hingga suatu pagi, salah seorang rekan (sebut saja A) mengajak kami (saya, B dan C) berkumpul dan bercerita :
A : Kamar itu ada hantu penghuninya. (Ceritanya berapi-api dengan wajah serius bercampur rasa takut)
B : (Mulai takut) serius? Apa yang kamu alami?
A : Apa kalian tidak sadar? Setiap bangun pagi, saya dapati cermin di dalam kamar SELALU TERBALIK MENGHADAP DINDING. Padahal sebelum tidur, saya selalu bercermin dan sama sekali tidak terbalik.


Saya kaget dan ingin tertawa, namun sepertinya menarik melihat ekspresi mereka bertiga yang agak ketakutan, sekaligus ini kesempatan bagus untuk belajar psikologi seseorang. Saya terus mendengar tanpa bicara sedikitpun.
Malamnya, seperti biasa, sebagai orang terakhir yang tidur, saya membalik cermin. Namun, saya set alarm untuk bangun paling pertama untuk membaliknya kembali sebelum mereka terbangun. Dan hasilnya menarik, bahwa mereka bercerita bahwa HANTU PEMBALIK CERMIN telah pergi dari kamar karena merasa gak enak hati telah menciptakan kegemparan (Saya lupa siapa yang berkata ini).

Sejak saat itu saya paham satu hal, bahwa :

"Seseorang yang melibatkan perasaan (senang, sedih, takut, dll) saat bercerita, akan melebih-lebihkan isi ceritanya agar orang mau mendengarnya bicara."


With All of My Respect, RH ArKim.


Quotes 6 RH ArKim




Quotes 5 RH ArKim




Quotes 4 RH ArKim




Quotes 3 RH ArKim




Quotes 2 RH ArKim




Quotes 1 RH ArKim