Selasa, 21 Juli 2015

"KARENA ORANG MISKIN BANYAK YANG MEMBENCI ORANG KAYA??"

"Bang, boleh saya bertanya? Ada beberapa orang bang, mereka itu bekerja lebih keras, lebiih berat, dan lebih berbahaya selama bertahun-tahun. Namun sulit untuk berpenghasilan seperti orang kaya. Apa yang salah bang? Padahal dari segi ketaatan, mereka sangat taat beribadah. Akibatnya bang, ada beberapa yang mulai berpikir 'kayaknya agama telah memperlambat kekayaan'. Jadi, bagaimana pendapat abang?"

"Sebelum dijawab, abang jelasin ini dulu. Harta itu netral, dia baik ditangan orang baik, dan buruk ditangan orang buruk. Oleh karena kenetralannya itu pulalah ada orang berkelakuan buruk, namun kaya. Dan ada orang berkelakuan baik, tetap kaya. Yang membedakan diantara keduanya adalah kenyamanan dan damainya yang disebabkan oleh 'Keberkahan Harta' yang mereka miliki.

Tapi, inilah masalahnya. Kebanyakkan orang yang berpenghasilan rendah ataupun pas-pasan seringkali berprasangka buruk pada orang kaya. Entah darimana munculnya, ada perasaan benci yang teramat sangat dan menimbulkan tuduhan-tuduhan seperti :
  • Orang kaya itu sombong
  • Orang kaya itu hidupnya gak berkah
  • Orang kaya itu mengabaikan ibadah
  • Orang kaya itu rezekinya gak halal
  • Orang kaya itu lebih mementingkan kerja dibanding keluarga 
atau yang terburuk
  • Orang kaya itu dapat hartanya karena nyembah-nyembah setan.
Kebencian itu menyebabkan gengsi dan penolakan, penolakan untuk 'Tidak Seperti Mereka' sehingga mengabaikan nasehat-nasehat marketing dan perusahaan yang menyukseskan, sering berkata 'Itu kan cuman teori, hidup tak semudah kata-kata dia', ataupun menyombongkan diri dengan 'harta itu tidak penting bagi saya'. Hasilnya, ya bisa ditebak. Keengganan untuk belajar memajukan sebuah usaha, dan ditambah kesombongan yang entah dari mana datangnya itulah yang terus memiskinkan orang miskin.

Benar, bahwa semua rezeki itu datang dari TUHAN, tapi salah jika ada yang berkata TUHAN melarang mengumpulkan uang. Bukankah banyak perintah agama tentang 'menafkahi keluarga', tentang 'bekerja di jalan yang halal', dan tentang 'wajib zakat' yang semuanya adalah tentang pencarian harta

Sekali lagi, harta itu netral. Hanya orang kurang berpendidikan agama yang menganggap bahwa 'Kekayaan berbanding terbalik dengan ibadah'."

With All of My Respect, RH ArKim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar