Ada
perbedaan jelas, antara 'orang dewasa yang bersikap kekanak-kanakan'
dengan 'anak-anak yang kadang mencoba dewasa'. Dalam tawa, dalam senyum,
dan dalam kebagusan mood, kedua karakter hampir tak dapat dibedakan.
Karena wajar, kebahagiaan seringkali membuat orang berlebihan dalam
ekspresi.
Namun, perbedaan akan terlihat dalam galau, dalam tangis, dan dalam tekanan masalah. Sebab kedewasaan terlihat dari Kemampuan Mengendalikan Diri. Jadi, sebeda apa keduanya?!
<=> Dewasa tetaplah Dewasa, meski terkadang dia tertawa,
bercanda, berinteraksi layaknya seorang remaja, ABG, atau bahkan
anak-anak. Kedewasaan menimbulkan kebijaksanaan dan kemampuan
menyembunyikan kesakitan batin sehingga hampir tidak pernah ada yang
menyadarinya. Tidak ada 'pelampiasan kemarahan', tidak ada 'pencarian
kesalahan orang lain', dan tidak ada 'pengeluhan di dunia maya'.
<=>
<=> Anak-anak tetaplah anak-anak, meski sekuat
apapun dia menutup kekanak-kanakannya dengan busana dan make up. Dan itu
terpampang jelas dari kebiasaan menceritakan masalahnya seolah-olah
dirinya adalah pihak teraniaya, Melampiaskan kekesalan pada orang yang
sebenarnya tidak tahu apa-apa, dan meminta perhatian berlebih di media
sosial. <=>
Uniknya, Kedewasaan yang menimbulkan
kebijaksanaan memaksa dirinya selalu merasa bertanggung-jawab atas tiap
kondisi sosial yang ada di area penglihatan dan pendengarannya.
Sedangkan kekanak-kanakan menstimulasi diri selalu merasa hidup yang
dilaluinya lebih menyakitkan dan menderita dibanding masyarakat lain.
Bukittinggi, 5 Agustus 2014
Follow @rharkim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar