Kamis, 18 September 2014

PIMPINAN, ANTARA IMEJ DAN TANGGUNG JAWAB

Seseorang pernah mengingatkan temannya :

"Kamu adalah pimpinan, harus bisa jaga imej, dan tunjukkan bahwa kamu pimpinan. Jangan bertindak seperti anak yang masih remaja dan jangan biarkan bawahanmu lupa bahwa kamu pimpinan."

Tahukah apa jawabannya?

"Maaf kawan...
Jika posisi pimpinan membuat saya harus menjaga jarak dengan siswa saya, membuat saya harus selalu memasang label 'pimpinan' dalam setiap gurau dan tawa, serta membuat sahabat-sahabat saya jadi segan dan ragu saat bercanda, dengan senang hati saya akan membuang prediket pimpinan...
Orang-orang yang menghargai saya sebagai sahabat, sebagai saudara, sebagai rekan, dan sebagai keluarga, jauh lebih penting dari pangkat dan posisi. Membuat mereka tertawa dan senang atas kehadiran saya jauh lebih utama daripada membuat mereka harus menundukkan kepala saat bertemu dengan saya...
Tidak ada pangkat apapun yang menarik saya untuk dikejar, karena kepemimpinan bukanlah Kebanggaan, Melainkan Tanggung Jawab. Tanggung Jawab besar yang sering disalahartikan sebagai posisi, karena kepemimpinan tidak hanya mengangkat, tapi juga membuatmu menjadi 'pelayan' untuk mereka...
Kawan...
Saya lebih suka hadir sebagai pencipta suasana riang daripada penimbul kondisi kaku. Saya lebih suka mereka tersenyum dengan ikhlas walau tipis daripada tertawa keras namun dipaksakan. Saya lebih suka duduk di kursi kayu diantara mereka daripada menjauh dan duduk di sofa empuk sendirian...
Tidak akan buruk hidup saya, selama meraka ada di depan, disamping, dan dibelakang saya, dan tidak ada yang paling saya khawatirkan selain Kesendirian karena rasa angkuh dan kebanggan akan posisi kepemimpinan...
Terima kasih nasehatmu kawan, tapi saya tahu apa yang paling membuat saya bahagia..."

Padang, 16 September 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar