Seseorang pernah mengingatkan temannya :
"Kamu adalah pimpinan, harus bisa jaga imej, dan tunjukkan bahwa kamu
pimpinan. Jangan bertindak seperti anak yang masih remaja dan jangan
biarkan bawahanmu lupa bahwa kamu pimpinan."
Tahukah apa jawabannya?
"Maaf kawan...
Jika posisi pimpinan membuat saya harus menjaga jarak dengan siswa
saya, membuat saya harus selalu memasang label 'pimpinan' dalam setiap
gurau dan tawa, serta membuat sahabat-sahabat saya jadi segan dan ragu
saat bercanda, dengan senang hati saya akan membuang prediket
pimpinan...
Orang-orang yang menghargai saya sebagai sahabat,
sebagai saudara, sebagai rekan, dan sebagai keluarga, jauh lebih penting
dari pangkat dan posisi. Membuat mereka tertawa dan senang atas
kehadiran saya jauh lebih utama daripada membuat mereka harus
menundukkan kepala saat bertemu dengan saya...
Tidak ada pangkat
apapun yang menarik saya untuk dikejar, karena kepemimpinan bukanlah
Kebanggaan, Melainkan Tanggung Jawab. Tanggung Jawab besar yang sering
disalahartikan sebagai posisi, karena kepemimpinan tidak hanya
mengangkat, tapi juga membuatmu menjadi 'pelayan' untuk mereka...
Kawan...
Saya lebih suka hadir sebagai pencipta suasana riang daripada penimbul
kondisi kaku. Saya lebih suka mereka tersenyum dengan ikhlas walau tipis
daripada tertawa keras namun dipaksakan. Saya lebih suka duduk di kursi
kayu diantara mereka daripada menjauh dan duduk di sofa empuk
sendirian...
Tidak akan buruk hidup saya, selama meraka ada di
depan, disamping, dan dibelakang saya, dan tidak ada yang paling saya
khawatirkan selain Kesendirian karena rasa angkuh dan kebanggan akan
posisi kepemimpinan...
Terima kasih nasehatmu kawan, tapi saya tahu apa yang paling membuat saya bahagia..."
Padang, 16 September 2014
Follow @rharkim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar