Dalam debat, akan selalu terjadi ’Peningkatan Gengsi’, dimana dua
pihak akan sangat sulit mengakui kebenaran dan keunggulan lawan. Apalagi jika berdebat dengan orang yang selalu mengatasnamakan 'MENURUT SAYA', MENURUT SAYA', dan MENURUT SAYA'...
Hal ini seringkali memancing situasi panas, kesal, dan saling hujat
dalam hati karena lawan debat tak mau mendengar dan selalu menolak data
akurat para ahli yang telah dipaparkan padanya. Dimana, dari cabang ilmu
apapun, ANDA TAHU ANDA BENAR..
Jadi, apa solusinya??
Cukup katakan padanya,
"BAIK, BEGINI SAJA. SAYA PERCAYA ANDA AHLI DALAM
HAL INI. OLEH KARENA ITU, SAYA INGIN ANDA MENJAWAB JUJUR. APAKAH YANG
SAYA KATAKAN TADI BENAR ATAU SALAH?"
Akan ada tiga kemungkinan jawaban lawan debat anda :
1. 'Anda benar, akan tetapi...'
Menandakan dia terpelajar dan berpendidikan. Dan dia sedang dalam situasi menelaah dari sudut pandang berbeda.
2. 'Bukan tentang benar salah...' (Tidak mau menjawab benar atau salah)
Menandakan dia terpelajar, namun bukan ahli tentang materi debat itu sama sekali, dia hanya tahu sedikit tetapi merasa sudah tahu semua.
3. 'Sudah jelas anda salah...'
Menandakan dia bukan orang terpelajar karena merasa dirinya adalah yang terbenar. Karena kaum terpelajar dan para ahli selalu merasa ilmu yang mereka punya masih sedikit.
Oleh sebab itu, jika anda berdebat dengan tipe (2) atau (3), hentikan perdebatan sebelum anda mulai melakukan hal bodoh seperti Marah atau Berkata kasar. Karena jika anda gagal mengontrol emosi, justru anda yang dianggap Tak Berpendidikan.
Bukittinggi, 3 Januari 2015. With All of My Respect, RH ArKim.
Follow @rharkim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar