Hati (Heart) diciptakan untuk 'Rasa (Feeling)', pemilah antara
kesenangan dan kesedihan, pembeda antara kebahagiaan dan kepedihan,
penentu antara kemarahan dan kesabaran, serta termasuk ketertarikan dan
kebencian.
Sedangkan, Otak (Logic)
diciptakan untuk 'Tahu (Knowing)', memahami setiap hal tentang alam,
tentang angka, tentang bisnis, dan setiap apapun yang sifatnya adalah
'Jelas'.
Namun, kebanyakkan orang masih tidak mengerti itu,
kebanyakkan orang seringkali berkata 'ikuti kata hati, karena hati
selalu benar', padahal bukan itu kerjanya, dan bukan itu tugasnya.
Sehingga banyak yang terjebak, terjebak pada pilihan yang salah akibat
keinginan hati yang sering mengarah pada kesenangan.
Seperti seorang anak sekolahan yang 'Merasa', bahwa kekuatan adalah cara baik untuk masa depannya.
Seperti seorang gadis muda yang 'Merasa', bahwa kekasihnya adalah segala-galanya untuknya.
Seperti seorang sahabat yang 'Merasa', bahwa sahabatnya harus dibela walau orang lain mengingatkan kesalahannya.
Seperti seorang suami yang 'Merasa', bahwa istrinya tidaklah sehebat sekretarisnya.
Seperti seorang pejabat tinggi yang 'Merasa', bahwa pangkatnya membebaskannya untuk bersikap tinggi.
Seperti seorang selebritis yang 'Merasa', bahwa keglamoran dan kontroversi adalah cara baik untuk karir.
Seperti seorang gadis muda yang 'Merasa', bahwa kekasihnya adalah segala-galanya untuknya.
Seperti seorang sahabat yang 'Merasa', bahwa sahabatnya harus dibela walau orang lain mengingatkan kesalahannya.
Seperti seorang suami yang 'Merasa', bahwa istrinya tidaklah sehebat sekretarisnya.
Seperti seorang pejabat tinggi yang 'Merasa', bahwa pangkatnya membebaskannya untuk bersikap tinggi.
Seperti seorang selebritis yang 'Merasa', bahwa keglamoran dan kontroversi adalah cara baik untuk karir.
Dan seperti jiwa-jiwa manusia yang 'Merasa', bahwa hidup tidak perlu
memikirkan orang lain, bahwa hidup hanya untuk tetap merasakan besok
harinya, dan bahwa hidup hanya untuk sekedar mati nantinya. Sehingga
lupa satu kebenaran dari TUHAN yang sudah ditanamkan dalam pikiran,
bahwa 'Hidup Untuk Memakmurkan Dunia.'
Follow @rharkim