Selasa, 10 Maret 2015

KENAKALAN, DAN KEDOK DIBALIKNYA...

Hari ini, aku seolah mendapat tamparan cukup telak, dari kesalahpahamanku akan prilaku nakal diluar batas salah satu siswa SMP yang terlihat sangat cuek. Dia memutar kursinya dan mengganggu sahabat disebelahnya yang belajar dibawah ketakutan untuk ujian besok harinya.

Saya marah, dan akhinya mengusirnya karena sikapnya yang sok kuasa dan matanya yang menatap tajam kearah saya seolah-olah berkata "Jangan Menggangguku, atau kamu ingin ku hajar."
Hingga saat jam habis, saya bertanya pada kawannya :
"Apa yang salah dengan anak itu?"

Dan sungguh, jawabannya membuat detak jantung saya berdegup kencang saat itu juga.
"Dia mengalami stress berat, bang, setelah ibunya mengalami kecelakaan parah beberapa waktu lalu dan sedang dirawat, semantara dia harus tertekan dengan ujian yang diadakan hampir setiap minggu dan ditambah Ujian Nasional yang materinya banyak yang belum dipelajarinya."


Saya mengerti satu hal, anak itu tidak jahat, dia berusaha menekan tekanan batinnya yang memikirkan dua hal berat. Ujian Nasional dan ibunya yang sedang dirawat. Dia bukan bermaksud melawan saat matanya menatap tajam saat itu, dia hanya berusaha meminta belas kasihan untuk tetap diizinkan bersama teman-temannya didalam kelas.

Kenakalan, terkadang muncul bukan karena perasaan ingin berkuasa, ataupun rasa penasaran untuk mencoba yang baru. Terkadang kenakalan muncul untuk menghibur diri yang penuh tekanan dan untuk melupakan sejenak memori yang gagal dihapuskan. Dan kita,
-Orang-orang yang menganggap diri sebagai manusia dewasa-
harus benar-benar ahli me'mengertikan' diri, bahwa sebagian besar mereka yang dicap sebagai 'Penakal' sebenarnya butuh perhatian dan pengertian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar