Kamis, 17 Juli 2014

KADANG, MASALAH MENUNTUN PADA ARAH YANG TEPAT

Hari minggu kemarin menjadi hari yang sangat menyenangkan, bukan karena pulang kampungnya, tapi karena pertemuanku kembali dengan seorang gadis yang dekat dengan saya dan tidak pernah bertemu selama lebih dari 1,5 tahun. Yaaah, pengakuan pertama saya untuk dia adalah dia makin cantik. Namun bukan tentang itu yang akan saya bahas disini. Sebut saja namanya Mawar (Entah kenapa saat orang mendengar istilah ini, orang akan berpikir ada tindak kriminal pelecehan seksual).

Awalnya mawar dan saya saling menilai karena lama tak bertemu, sebelum akhirnya dia bercerita. Dulunya dia punya seorang kekasih, kekasih yang arogan, keras kepala, dan selalu merasa terbaik. Namun, yaaah, walau begitu, mawar dan kekasihnya itu saling suka dan saling mengikat janji. Lalu, seiiring waktu muncullah kebosanan, sok kuasa, dan hal-hal yang membuat keduanya memutuskan untuk berpisah.

Disinilah titik baliknya. Mawar mengakui kelemahannya waktu itu, yaitu ketergantungan dirinya pada sang kekasih yang memang cukup berada dan cukup pintar. Selama hubungannya itu, sang kekasih adalah tempatnya meminta saran, pertolongan, dan terkadang masalah finansial. Namun, putusnya hubungan mereka ternyata telah mengubah dirinya hampir 180 derajat. Mulai dihari mereka udahan, dihari itulah mawar harus menjadi pemikir atas tiap masalah yang selama ini dihempaskannya pada kekasihnya itu. Bahkan termasuk masalah finansial.

Waktu berlalu hingga hitungan bulanan sejak putus, mawar mengakui bahwa sungguh luar biasa sulit baginya tentang masalah finansial ini. Namun, dia meyakinkan dirinya untuk tidak meminta bantuan sedikitpun pada mantannya itu sebagai pembuktian kedewasaannya. Hasilnya, sedikit demi sedikit dia belajar banyak hal tentang marketing, humas, dan selalu membuka pikirannya atas ide-ide apapun yang dia tahu dapat memperbaiki finansialnya. Dan anda bisa menebak, seperti apa karakternya sekarang.
Dan hari minggu itu, dia mengatakan "tidak ada penyesalan bagi kami keputusan untuk udahan saat itu, karena itulah titik balik hidup kami. Aku tak akan menjadi ahli marketing dan takkan pernah mampu menjadi seperti ini jika bukan karena kejadian itu. Maha Besar TUHAN yang tahu yang terbaik untuk kami". Dan diapun bercerita bahwa sang mantan telah berubah menjadi pria yang jauh lebih lembut, lebih mapan, dan bahkan menjadi manajer diperusahaan.

Saya tak bisa menghentikan kekaguman dan kesalutan saya kepada mawar. Dia menjadi wanita yang dulunya 'hanya cantik' menjadi wanita yang 'tidak hanya cantik'. Dia membuktikan pada dunia, bahwa dia bukan wanita biasa. Rasa sakit yang dideritanya dulu membuat orang-orang angkat topi atas dirinya yang sekarang.

Bukittinggi, 10 Maret 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar